Selasa, 14 Februari 2012

Kisah Sukses dari Betamu'

by: Silvester Rommy

Seorang ibu atau lebih tepatnya seorang nenek yang bernama A.M. Clara sudah pernah menjalani usaha betamu’ ini sampai belasan tahun. Awalnya, nenek Clara berdomisili di Banua Martinus, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Tetapi, sejak kepergian mendiang suaminya 4 Desember 1994, ibu beranak tujuh dan bercucu 13 orang ini hijrah ke Lanjak, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.


Sejak di Lanjak, nenek Clara juga beserta nenek Uni’ selalu bersama mencari barang yang mau dijual Ke Serawak. Saat betamu’ biasanya mereka pun menyewa meja yang sama, kecuali kalau jualannya mereka banyak mereka akan menyewa meja yang berbeda.

Di meja betamu,’ selain tempat meletakkan jualan terkadang menjadi tempat tidur mereka. Hal ini dikarenakan tidak ada tempat penginapan di Lubuk Antu yang cocok dengan mereka. keuntungannya, aparat polisi diraja Malaysia sudah kenal baik dengan mereka jadi mereka tidak lagi merasa takut di sana. Walaupun mereka boleh dikatakan pendatang haram

Perjalanan yang berat sudah biasa mereka lalui, apalagi waktu jaman illegal logging jalan yang dilalui sangat rusak berat. Kondisi jalan yang hancur selalu menjadi ancaman bagi barang jualan mereka bahkan nyawa mereka sendiri pun menjadi taruhannya. Tidak jarang mereka harus nginap di jalan karena mobil yang mereka tumpangi amblas di kubangan jalan. Dalam perjalanan mereka terpaksa harus menyalai ikan segar mereka supaya tidak busuk setibanya di Serawak.

Ternyata, betamu’ tidak hanya menjanjikan keuntungan besar, tetapi mereka bisa mengalami kerugian. Apalagi, kalau cuaca tidak mendukung seperti hujan deras. Akibat hujan itu, jalan semakin rusak dan orang yang berkunjung ke tempat betamu’ pun sedikit. Sehingga kalau salah perhitungan mereka bisa tidak pulang dalam seminggu. Ikan yang tidak laku mereka jadikan pakasam ikan (ikan diawetkan dg garam, gula, dan nasi) dan dijual di rumah betang Iban, Serawak. Hal itu, mereka lakukan supaya tidak mengalami kerugian yang banyak.

Dari usaha betamu’ ini, nenek Clara memang tidak mendapatkan harta yang berkelimpahan, tetapi uang yang dia dapatkan dia gunakan sebaik-baiknya untuk biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya. Upaya berat ini mampu mengantar ke-tiga anaknya menuntaskan pendidikan strata 1, dan kebetulan ketiganya sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan,  ke-empat anak lain walaupun tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) saja, tetapi mereka sudah punya usaha yang cukup untuk menopang hidupnya sendiri.

Nenek yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) ini meskipun sudah berusia hamper 60 tahun, tetapi dia tetap aktif mencari uang dan menabungnya di Credit Union.

Nenek itu adalah ibu-ku sendiri……..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar